Saturday, November 16, 2013

Penerapan taqwa

Taqwa itu artinya adalah menjalankan perintah Allah Ta'ala dan menjauhi segala larangan Nya.

Penerapan taqwa itu ada dua, yaitu taqwa kepada Allah Ta'ala dan kepada makhluq Nya.

Taqwa kepada Allah adalah

1.Taqwa kepada Allah
yang berkaitan dengan menjalankan perintah Allah Ta'ala: berTauhid kepada Nya, mendirikan shalat, menunaikan shalat, zakat, dan seluruh perbuatan baik lainnya.

yang berkaitan dengan menjauhi segala laranganNya: menundukkan mata dari pandangan yang haram, menjauhi ghibah, tidak membuang waktu dengan percuma, tidak berbuat syirik, dan seterusnya.

2.kepada makhluq Nya
yang berkaitan dengan menjalankan perintah Allah: berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada suami atau istri, mendidik anak, memberikan nafkah kepada keluarga, sedekah, senyum kepada saudara, menolong teman dan tetangga, dan lain lain.

yang berkaitan dengan menjauhi segala laranganNya : tidak berbuat curang, tidak korupsi, tidak menyakiti tetangga, tidak menzalimi orang, dan lain lain.

Manfaat taqwa adalah
Di akhirat: mendapatkan surga, lihat di bagian akhir surat An-Naba' yang artinya: sesungguhnya bagi orang yang bertaqwa adalah kemenangan (Inna lil muttaqiina mafaazaa) dan di bagian akhir surat al-Mursalat yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air ( Innal muttaqiina fii zhilaaliw wa 'uyuun )

Di dunia: mendapatkan jalan keluar dari permasalahan dan mendapat rezeki dari arah yang tidak disangka sangka. Lihat di surat at-Thalaq ayat 2-3, yang artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.

Monday, July 1, 2013

Ar Razaaq - Yang Maha Pemberi Rezeki

Sebuah kisah inspiratif dan nyata tentang Allah Ta'ala Sang Pemberi Rezeki bagi hamba Nya, bahkan hewan pun dijamin rezekinya oleh Allah Ta'ala... So, jangan galau, tetap semangat mencari nafkah....


Bermuamalah dengan manusia umumnya dan tetangga khususnya


Sukses bermuamalah yang baik dengan tetangga. Inilah akhlak ahlussunnah wal jama'ah yang diajarkan Nabi dan generasi salafus shalih terdahulu.. Dalil dalil tentang keutamaan berbuat baik kepada sesama.

Definisi dan penjelasan akhlak mulia


Penjelasan apa sih akhlak itu? Hubungan antara akhlak dan berbuat baik apa? Penjelasan tentang akhlak yang mulia adalah yang berakhlak baik kepada Allah Ta'ala dan berakhlak baik kepada manusia.

Satu celupan yang melupakan segalanya

Buat yang lagi galau, sedih, cemas, stress, dan teman temannya. Silakan lihat hadits di bawah, baca pelan pelan, Insya Allah akan timbul semangat baru......
 
 
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطّ
 
Amr an-Naqid menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Hammad bin Salamah memberitakan kepada kami dari Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penduduk neraka yang ketika di dunia adalah orang yang paling merasakan kesenangan di sana. Kemudian dia dicelupkan di dalam neraka sekali celupan, lantas ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini?’. Maka dia menjawab, ‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku!’.
 Dan didatangkan pula seorang penduduk surga yang ketika di dunia merupakan orang yang paling merasakan kesusahan di sana kemudian dia dicelupkan ke dalam surga satu kali celupan. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan sebelum ini? Apakah kamu pernah merasakan kesusahan sebelum ini?’. Maka dia menjawab, ‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku, aku belum pernah merasakan kesusahan barang sedikit pun. Dan aku juga tidak pernah melihat kesulitan sama sekali.’.” (HR. Muslim dalam Kitab Shifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Naar)